Kamis, 15 Oktober 2015

Timbangan Obat




Timbangan Obat


Timbangan obat ada 3 jenis , yaitu :

1.
Timbangan kasar
: daya beban 250 gram hingga 1000 gram, kepekaan 200 mg.
2.
Timbangan gram halus
: daya beban 100 gram hingga 200 gram, kepekaan 50 mg
3.
Timbangan milligram
: daya beban 10 g hingga 50 g, kepekaan 5 mg

Daya beban adalah bobot maksimum yang boleh ditimbang.

Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang diperlukan pada salah satu piring timbangan, setelah keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum.

Gambar timbangan gram halus :        


Keterangan gambar


1.    Papan landasan timbangan
2.   Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan:
1) Anting penunjuk tegak berdirinya timbangan                                                     2) Alas anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpass)
3.    Jarum timbangan 
4.    Skala
5.   Tuas penyangga timbangan
6.   Pisau tengah atau pisau pusat.
7.   Pisau tangan
8.    Tangan timbangan
9.    Tombol / mur pengatur keseimbangan / mur
10.     Piring timbangan

Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah sesuai pada tempatnya , dengan mencocokkan nomer-nomer yang terdapat pada komponen-komponen tersebut. (lihat gambar)

Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat dari posisi anting (3.1) dengan alas anting (3.2) harus  tepat. Bila belum tepat kita putar tombol (2).                                                                         

Sekali lagi kita periksa apakah posisi pisau (7) dan (8)sudah pada tempatnya. Bila sudah maka tuas (6) kita angkat atau putar maka timbangan akan terangkat dan akan kelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak seimbang kita dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya, sehingga neraca seimbang.

Setelah itu baru kita letakkan kertas perkamen diatas kedua piring timbangan, angkat tuas (6) untuk memeriksa apakah timbangan sudah seimbang . Bila sudah seimbang, maka penimbangan bahan-bahan bisa dimulai.

Cara penimbangan bahan-bahan :

·         bahan padat seperti serbuk, lilin dll ditimbang diatas kertas perkamen
·          bahan ½ padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas kertas perkamen atau diatas cawan penguap.
·         bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau langsung dalam botol atau wadah.
·         bahan cairan kental seperti ekstrak belladon dan ekstrak hyosciamy langsung ditimbang, sedangkan untuk ichtyol ditimbang dikertas perkamen yang sebelumnya diolesi dengan parafin cair/vaselin.
·         bahan oksidator (Kalii Permanganas, Iodium, Argenti Nitras) ditimbang pada gelas timbang atau pada gelas arloji yang ditutup.
·          bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran (dibahas pada  bab Pulvis)

Alat - Alat Untuk Mengambil Bahan



ALat – Alat Untuk Menganbil Bahan 

   1.  Sendok 

Dapat dipakai untuk mengambil bahan padat dari dalam botol, untuk bahan cair bisa digunakan pipet penetes atau langsung dituang dengan hati-hati, sedangkan untuk bahan semipadat (ekstrak kental dan lemak-lemak) bisa digunakan spatel/sudip.

   2. Sudip 

Dari film plastik/mika dipakai untuk menyatukan, membersihkan serbuk atau salep dan memasukkan  dalam wadah.

   3. Batang pengaduk, 
 
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati. Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.

   4. Pipet 


Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.

   5. Spatula

Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji. Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.



Selasa, 13 Oktober 2015

Alat - Alat Ukur Volume



     Alat – Alat Ukur  Volume


1.   Gelas ukur 
      Dipergunakan untuk mengukur cairan yang akan dibuat atau cairan yang diambil misalnya  air 100 ml. Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah. Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

2.   Gelas piala / beakerglass 
         Untuk melarutkan bahan dengan diaduk pengaduk dari kaca. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya. Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.

3.   Erlenmeyer 
        Dipakai untuk melarutkan bahan dengan digoyang atau dikocok pelan dan gunakan untuk alat pengukur (tingkat ketelitian kurang). Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar erlenmeyernya. Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil  penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.